Friday, September 11, 2009

Asal usul teori fisiologi tentang sirkulasi darah

Pernahkah kita membayangkan bahwa konsep fisiologi modern yang telah diterima pada masa sekarang sesungguhnya telah melewati berbagai dimensi waktu dengan segala pertentangan-pertentangannya.

Teori sirkulasi darah yang menurut literature barat dikemukakan oleh William Harvey (1578-1657) seorang dokter berkebangsaan Inggris. Dalam bukunya an anatomical treatise on the movement of the heart and blood in animals (1628) yang menjadi buku paling penting dalam sejarah fisiologi, William Harvey menepis keyakinan-keyakinan para ahli biologi pada saat itu. Para penulis biologi pada masa itu telah menelurkan pandangan bahwa: (a) makanan menjadi darah di jantung, (b) jantung menghangatkan darah, (c) pembuluh darah dipenuhi oleh udara (emboli dong). Yang tentunya pandangan-pandangan ini pada masa sekarang hanya akan menjadi teori yang sangat lucu. Harvey berpendapat bahwa darah di dalam tubuh bersirkulasi secara konstan dalam sebuah sirkuit yang tertutup, dimana jantung menyediakan kekuatan untuk menggerakkan darah (teori ini yang pada masa mendatang menjadi bahan kajian khusus dalam ilmu kedokteran yaitu Cardiovascular system)

Harvey tentunya menelurkan pemikiran ini dengan kalkulasi aritmatika sederhana. Dia memperkirakan bahwa jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap kali berdetak adalah sekitar 2 ons. Karena jantung berdetak 72 kali per menit, dengan perkalian sederhana maka dapat disimpulkan bahwa sekitar 540 pound darah per jam dipompa oleh jantung ke Aorta. Tetapi, 540 pound melebihi berat badan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, jelaslah menurut pandangan Harvey bahwa darah secara konstan diperbarui melalui jantung. Hal ini sekaligus menjadikan Harvey terkenal di kalangan eropa sebagai orang pertama yang menemukan konsep sirkulasi darah secara konstan di dalam tubuh manusia.

Terlepas dari sumber literasi barat, sekitar 3 abad sebelum Harvey lahir. Seorang ilmuwan dan juga dokter muslim bernama Ibnu nafis (1210-1288) telah mengemukakan teori ini. Dalam bukunya Al-Shamil fi al-Tibb ibnu nafis selain mengemukakan teori sirkulasi darah,dia juga telah menjelaskan teori bahwa ada hubungan erat yang terjadi antara jantung dan paru-paru, dia menjelaskan bahwa darah dibersihkan dari udara kotor di dalam paru. Selain itu buah karya yang tak kalah berharganya adalah penjelasan ibnu nafis tentang arteri koronaria yang mensuplai otot-otot jantung dengan darah.

Hal ini tentu saja merupakan suatu kebanggaan dunia kedokteran islam, karena 3 abad bukanlah waktu yang singkat. Dan dalam kurun waktu tersebut seorang dokter muslim telah menjelaskan suatu konsep yang 3 abad kemudian konsep ini dikemukakan kembali oleh dokter eropa dan tentunya menjadi landasan utama dalam ilmu fisiologi modern.

Kesimpulan penulis, teori fisiologi tentang sirkulasi darah merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam kemajuan ilmu kedokteran. Teori ini telah dikemukakan oleh ilmuwan muslim pada abad ke 13, yang dimana pada masa itu masih banyak takhayul-takhayul yang berkembang tentang tubuh manusia. Inilah buah karya yang harus kita apresiasi tentu saja bukan hanya dengan perasaan banggan semata, tetapi juga dengan berbagai buah karya lainnya yang nantinya dapat mengembalikan nama kedokteran islam di mata peradaban dunia.

Wallahu alam bis sawab.

BY: Mochamad Rizky Hendiperdana

Source: dari berbagai sumber

No comments: