Thursday, March 01, 2012

Lamunan

Dalam pekatnya malam yang terdalam tersimpan memoar yang tersimpan dalam sunyinya waktu. dia mengalir begitu dalam di tiap-tiap jiwa yang menikmatinya, membasuh kepenatan, kesedihan, kebosanan bahkan ada yang memunculkan pedih itu kembali, walau mereka tak diundang, mereka menerobos batas-batas waktu seolah terpanggil dari berbagai fase waktu yang lalu, yang menyisakan kesedihan dan kegagalan hingga memori-memori itu hadir bersamanya.

Dalam pekatnya malam ini, tiap jiwa tenggelam dalam lamunannya. Lamunan yang membawa mereka jauh berada di luar jangau ruang dan waktu. Lamunan-lamunan itu tersebar, indah bagaikan hiasan mutiara yang tersebar dalam tiap kerang yang ada di lautan.

Kini mungkin , saat jiwa dan kesadaran kita dipanggil kembali, dipaksa oleh tuntutan universalitas untuk menunduk pada ruang dan waktu kita berhadapan pada dunia dengan segala kemungkinan yang terbentang luas. Bagai alam semesta tak berujung, kemungkinan itu menyeruak dalam tiap mimpi kita , dalam berbagai bentuk. Mengadopsi pengalaman-pengalaman terdahulu, menghasilkan spektrum keindahan yang berbeda pada tiap insan.

Mengenang akan memberikan pilihan bagi jiwa kita, menikmati sepenuhnya kenangan itu dan enggan kembali mengikuti alur ruang dan waktu yang sah. Atau sekedar menarik pelajaran berharga dari pengenangan memori itu, pengenangan memori yang membuat tiap pemiliki jiwa tenggelam dalam kesendiriannya. Melihat proyeksi keberhasilan dan kegagalan masa lalu, melihat kesenangan dan kesedihan masa lalu. Tanpa alasan kecuali menarik pelajaran tak ternilai dari Maha Guru kehidupan ini.

Jalan di depan bak padang pasir yang tandus, buntu tak terlihat ujung dan arah bahkan bagi mata yang paling jeli pun. Kadang jalan ini menampilkan fatamorgana kehidupan yang khas, menawarkan beberapa keindahan dunia yang mungkin semu mungkin nyata. Hanya mata dan jiwa yang terlatih dalam kesabaran dan kekuatan mata hati yang dapat melihat, sebuah oase asli diantara banyak oase-oase yang hanya fatamorgana yang diciptakan mata yang fana ini.