Sunday, November 20, 2011

UGD, Minggu 20 November 2011. Mama I Love U

Suatu hari di waktu sore saat gerimis mulai menampakkan kesenduannya, seperti biasa. saat lembayung sore mulai menggelap hampir memasuki senja. Di sebuah Unit Gawat Darurat (UGD) aku melihat seorang Ibu dengan jilbab putih lusuhnya yang mungkin sudah tidak diganti berhari-hari, dengan wajah kucal bersandar di tiang brankar. menyandarkan kepalanya karena kelelahan. tak kusangka Ibu itu sedang termenung melihat bayinya, anaknya tercinta yang sedang terbaring tidak sadarkan diri akibat komplikasi dari penyakit yang didapat saat bayi itu lahir Icteric Neonatorum.

Sang Ibu tetap menyenderkan kepalanya saat lalu lalang orang dengan hiruk pikuk UGD yang makin padat, orang lalu lalang, tapi sang Ibu dengan kelelahan yang terpancar dari matanya walaupun ada sedikit keputusasaan dari matanya tetap menunggu dan memandangi anaknya yang terbaring tak sadarkan diri itu. Sedikit air mata terlihat keluar walau Sang Ibu selalu berusaha untuk menutupinya.

IMG00025-20111120-0022

  Sejenak benakku bertanya, sejak jam  berapa Ibu ini terus menunggu anaknya ? Dan saat itu juga aku mendapatkan bahwa Sang Ibu sudah terus duduk disitu dan menunggu sejak kemarin. artinya Sang Ibu sudah duduk di disitu selama 2 hari. hanya untuk memantau buah hati yang dicintainya. matanya terus menatap penuh harap akan keajaiban walau kadang Sang Ibu menyempatkan tidur di bed khusus pasien. mungkin karena kantuknya yang tidak tertahankan.

Sekilas aku berpikir dalam hati, adakah cinta yang melebihi cinta seorang Ibu pada anaknya, jika memang ada di dunia ini cinta seperti itu, mungkin peperangan, kebengisan, penindasan menjadi hal yang mustahil terjadi. Adakah cinta yang melebihi ketulusan Ibu pada anaknya?

IMG00023-20111119-2227

Cinta murni yang mengalir dari hati Ibu pada anaknya mungkin salah satu hal yang paling suci dan tulus di dunia ini. Mama hati ini terpaut denganmu begitu kuat hingga engkau dapat merasakan apa yang kurasakan walau aku tidak pernah bercerita kepadamu, engkau selalu ada saat aku tak berdaya,walaupun kadang saat aku penuh daya teman adalah nomor satu bagiku. Mama engkau selalu ada saat aku kosong, walau saat aku senang aku bahkan tak pernah mengingatmu dalam kesenanganku. Mama, aku mencintaimu walau kadang aku bertindak setengah durhaka. Mama, aku akan melakukan apapun agar engkau bahagia di dunia ini dan akhirat nanti mama. Ya Allah jangan biarkan aku menyesal karena belum membuatnya bahagia di dunia ini.

Mengutip kata Rangga Umara/ @ranggaumara yang pernahku baca lewat akun twitter nya. yang mungkin menjadi salah satu kata yang paling menggetarkan yang pernah aku dengar

“ Setangkai bunga yang engkau berikan SEKARANG, jauh lebih baik dari seribu bunga yang kautabur NANTI dimakamnya”

 

IMG00024-20111119-2232

    “

  “ Mama kuabdikan hati ini untukmu, jangan biarkan aku menyesal tak pernah membahagiakanmu di dunia ini”