Friday, May 07, 2010

Aplikasi Klinis Terapi Stem Cell pada Penyakit Jantung Koroner (PJK)


















Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit yang disebakan oleh sumbatan pada arteri koroner yang mengakibatkan kematian sel-sel otot jantung (Miokardium). Keadaan ini dapat berakhir pada penurunan kemampuan Miokardium untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Pada akhirnya ketika aliran darah ke seluruh tubuh terganngu dapat berujung pada kematian. Angka kejadian PJK meningkat di beberapa tahun terakhir. Di Amerika Serikat sekitar 1.2 juta orang per tahunnya menderita PJK, begitu pula di Indonesia. PJK sering mengenai orang yang sudah lanjut usia sehingga penyakit ini dikelompokka dalam penyakit degeneratif.

Miokardium merupakan jaringan di dalam tubuh yang kemampuan regenerasinya terbatas. Ketika jaringan miokardium mengalami kerusakan karena PJK, maka jaringan miokardium tersebut tidak dapat melakukan regenerasi, sehingga jaringan miokardium yang mengalami kematian tersebut akan digantikan oleh jaringan parut (scar tissue) yang tidak memiliki fungsi. Keadaan ini akan berakhir pada penurunan fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan berefek pada sistem metabolisme tubuh.

Dari keterbatasan miokardium ini, para ahli sudah mulai mengembangkan suatu konsep terapi yang menggunakan sel punca (stem cell). Stem cell merupakan suatu jenis sel yang belum terspesifikasi menjadi sel tertentu dan memiliki kemampuan regenerasi yang sangat baik serta dapat berubah (diferensiasi) menjadi sel jenis lain dengan fungsi tertentu, seperti sel otot jantung (miokardium). Peran stem cell pada PJK adalah menggantikan jaringan miokardium yang mengalami kematian, sehingga fungsi jantung yang menurun karena kematian miokardium dapat terhindarkan.

Terapi stem cell pada PJK sudah mulai banyak digunakan dan memberikan suatu hasil yang memuaskan, seperti perbaikan beberapa indikator fungsi jantung yakni fraksi ejeksi (fraction ejection) dan curah jantung (cardiac output). Walaupun pada kenyataannya masih ada beberapa kendala dalam implementasi terapi ini, seperti penolakan imun (immune rejecion) dan terbentuknya keganasan. Hal ini yang menjadi dasar bagi para peneliti untuk meneliti lebih lanjut agar menghasilkan suatu konsep terapi yang memberikan efektifitas dan keamanan bagi pasien.

By : Mochamad Rizky Hendiperdana

Source : Dari berbagai sumber

pic : Courtesy of Harrison Principle of Internal Medicine

2 comments:

Unknown said...

Apakah stemcell dpat menembus penyempitan atau penyumbatan dalam pembuluh darah jantung .?

Rizky Hendiperdana said...

Dalam kemajuan riset stem cell ini digunakan sebagai pengganti jaringan otot jantung (miokard) yang rusak/mati/nekrosis akibat adanya sumbatan aliran darah pada pemb darah jantung (koroner). jadi hanya menjadi pengganti akibat kerusakan sumbatan tersebut. sementara riset ilmiah blm membuktikan stem cell dapat mengecilkan atau bahkan menghilangkan sumbatan tsb (mungkin itu yg dimaksud dgn "menembus"). sumbatan pemb darah jantung (koroner) yang biasa disebut athersclerosis dapat "dibuka" sementara dngn jalan pemasangan cincin jantung (stent) yang membuka sumbatan tersebut secara mekanis yang tindakannya dalam dunia medis disebut percutaneous coronary angioplasty. semoga jawabannya bisa membantu.
terima kasih sudah di komen di blog saya hehehe.