Thursday, July 11, 2013

Jurnal Mimpi (Delayed)

Oleh : Hendiperdana

Dia sudah berjanji (untuk yang kesekian kalinya) pada dirinya sendiri bahwa apapun yang terjadi setelah dia bangun nanti, dia akan mulai menuliskan apa yang ada dalam mimpinya di sebuah jurnal mimpi. Yaitu buku tulis biasa yang diletakkan di samping kepalanya saat dia tidur agar saat bangun nanti, ketika ingatan tentang mimpi tersebut masih sangat jelas detailnya maka tak ada satu pun yang akan luput untuk dituliskan. Namun kenyataannya sudah berapa ratus kali niat tersebut tak terlaksana.
Dia tidak boleh menyalahkan apapun dan siapapun walau dia selalu berkelit bahwa kebiasaan menunda dan rasa malas ini yang telah melahapnya habis sehingga dia tidak diizinkan untuk berkarya bahkan dalam jurnal mimpinya.
Dia selalu memiliki minat misterius dan aneh terhadap eksistensi mimpi. Baginya mimpi bukanlah seperti yang banyak orang bilang. “Mimpi adalah bunga tidur” kira-kira seperti itu yang sering orang katakan. Tapi dia tidak setuju akan hal itu. Inilah yang selalu menumbukan minatnya pada penelusuran eksistensi mimpi. Baginya mimpi memiliki makna yang lebih dalam dan misterius dari hanya sekedar pelengkap tidur.
Dia terlalu berlebihan karena menganggap mimpi memiliki cerminan bawah sadar manusia. Menurutnya, dari segala macam teori yang dia baca, manusia memiliki sebuah alam di luar kesadaranyya. Nah, alam itu selalu menyimpan dan merefleksikan isinya pada kehidupan alam sadar manusia. Bingung? Tentu karena dia memang selalu membingunkan. Baik, begini saja, singkatnya segala pengalaman yang dialami manusia baik dia menyadarinya atau tidak tetap akan masuk ke dalam sebuah sistem memori yang disebut dengan alam bawah sadar.
Pengalaman itu maknanya amat luas mulai dari apa yang manusia rasakan, lihat, dengar, cium, dll. Segala persepsi dan sensori tak ada satu pun yang luput dari sistem prosesing alam bawah sadar ini. Kira-kira menurut dia seperti itu.
Satu hal lagi, tanpa manusia menyadarinya atau tidak segala yang tersimpan dalam alam bawah sadar itu sifatnya abadi. Menurutnya, segala hal yang terdapat di alam bawah sadar amat sangat mempengaruhi sifat- sifat serta pembawaan kita di alam sadar.
Kita sudah sampai pada kesimpulan. Ya, mengubah apa yang ada di bawah sadar secara tidak disadari akan sangat mempengaruhi alam sadar manusia. Rumit sekali ya ? Inilah obsesinya dan dia akan menuangkan obsesi itu dalam jurnal mimpinya. Yang benar saja !
Malam ini dia telah berjanji untuk langsung menggoreskan tinta dan membentuk untaian kata demi kata pada kertas kosong dalam jurnal mimpinya. Tujuannya tak muluk-muluk dia hanya ingin menyelami makna dirinya lebih dalam. Menyelami makna dirinya melalui rekayasa literasi.

Yeah, that’s the power of literation !


No comments: